Lesehan Anak Ekonomi

“Kaum muda terutama kaum terdidik tidak lagi bisa berpikir lebih bebas dan cerdik akibat tuntutan kurikulum. Hasilnya, kaum muda dijadikan kuli kurikulum yang harus diam dan patuh sehingga terjebak dalam kapitalisme ijazah dan gelar,” tutur Arifky, pemateri dalam diskusi bertajuk Lesehan Anak Ekonomi, Rabu (5/11).
Mengangkat tema “Refleksi Sumpah Pemuda”, diskusi yang diadakan BEM FE Unand ini bertempat di Gazebo PKM Mini FE. Diskusi ini dihadiri oleh gubernur dan wakil gubernur BEM FE dan seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FE.

Banyak kaum muda pintar namun tidak semuanya mau mengambil peran. Yang terjadi adalah negara kita dikuasai oleh orang-orang berkepentingan disebabkan orang pintar hanya mau diam. “Yang harus kita lakukan adalah terlibat dan ambil peran. Sebab generasi mendatang merupakan refleksi generasi kita hari ini,” ajak Arifky, anggota penuh UKM Pengenalan Hukum dan Pilitik (PHP) Unand.
Indonesia merupakan negara yang multikultural dengan berbagai budaya, bahasa, dan agama. Indonesia dihadapkan pada tantangan globlalisasi dan modernisasi. ”Tantangan kita sebagai generasi muda adalah bagaimana mengembalikan jati diri bangsa kita. Sebab yang kita rasakan kini, kita terhegemoni dengan budaya barat sehingga kaum muda Indonesia kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia,” tambah Gunawan, Anggota Penuh UKM PHP lainnya.
Selanjutnya, hal miris diungkapkan oleh Gubernur BEM FE, Trendy M. Iqbal terkait generasi muda khususnya Mahasiswa Ekonomi. Kurangnya rasa sosial yang dirasakannya di fakultas Ekonomi membuat mahasiswa Ilmu Ekonomi ini prihatin. Iqbal kembali mengingatkan bahwa FE merupakan salah satu fakultas sosial yang ada di Unand. ”Kita fakultas Ekonomi, bagian dari sosial. Tapi merasa bagian dari eksakta, fakultas yang mahasiswanya tidak peduli dengan lingkungan sosial,” tutur mahasiswa angkatan 2011 ini.
Terkait pernyataan Trendy, Hafiza Abrar salah satu peserta mengungkapkan hal yang senada. “Saya sendiri merasakan anak eksakta memiliki rasa sosial yang tinggi dibandingkan anak sosial, khususnya Ekonomi. Harapannya dengan sering berkumpul dan diskusi seperti ini bisa menyadarkan kita bahwa anak sosial seharusnya memiliki jiwa sosial yang tinggi,” harapnya.

sumber:  Genta Andalas

Komentar

Postingan Populer